Rabu, 30 Mei 2012

PLTS/PLTSM?

Pembangkit Listrik Tenaga Matahari/Surya (PLTM/S)
Energi Matahari telah diketahui dapat dirubah menjadi energi listrik dengan berbagai cara. Salah
satunya dengan menggunakan Solar Cell (Sel Surya/Matahari) dengan teknologi Photovoltaics .
Pembangkit listrik tenaga surya jenis Solar Cell itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber
daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di
satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah
yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak
memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Teknologi lainnya adalah Solar Thermal Energy (STE) yang merupakan teknologi mengumpulkan
energi matahari sebagai energi panas dengan menggunakan pantulan cermin sesuai area yang
dibutuhkan yang dipusatkan atau ditujukan kepada suatu titik penangkap panas matahari yang telah
difokuskan cermin tersebut. Telah terdapat beberapa pembangkit listrik tenaga matahari/surya
(PLTM/PLTS) atau Solar System (Solar Thermal System) yang dibangun.
Solar Thermal System lebih cocok untuk daerah panas dan gersang. Kelemahan Solar System
Konvensional adalah berkurangnya tenaga listrik ketika malam hari ataupun ketika cuaca mendung.
Untuk mengatasi hal ini, Solar Reverse telah membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Matahari (PLTM) atau kadang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di California.
Bedanya adalah cairan pemanas sebagai penggerak turbin digunakan bukan air biasa , tetapi
menggunakan cairan garam (MOLTEN SALT) .
Cairan Molten Salt dapat mencapai suhu 1000 derajat Fahrenheit (537 derajat Celcius) ketika
mengalir turun dari tower pemanas dan setelah digunakan oleh turbin, suhu molten salt masih
berkisar 500 derajat Fahrenheit (260 derajat Celcius) yang menuju ke tower untuk digunakan atau
dipanaskan kembali.
Teknologi baru ini agak berbeda dengan sistem tenaga matahari konvensional. Pada teknologi
Molten Salt, cairan tersebut juga disimpan pada tabung Thermal Storage System yang akan dilepas
lagi ketika dibutuhkan pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal ini diharapkan sesuai
kapasitas dapat memberikan listrik selama 24 jam penuh.
PLTM/PLTS ini menggunakan banyak cermin disekeliling tower pemanas untuk memantulkan cahaya
panas matahari ke titik pusat tower yang berisi aliran cairan Molten Salt. Molten salt yang digunakan
dan disimpan diharapkan dapat memberikan efisiensi kerja dan hasil akhirnya adalah tersedianya
listrik selama 24 jam penuh kepada pemakai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar