Selasa, 03 Juli 2012

BAHAN PEWARNA ALAMI

Antox Rocked Trusher Part II
Bikin Pewarna Alami
Oleh: Mislul Miati | 29 June 2012 | 11:55 WIB
Hal pertama yang mengundang nafsu untuk membeli suatu
makanan adalah kecantikannya. Pewarnaan yang sempurna
dan harmonis tentunya akan menggiurkan konsumen.
Tetapi tidak semua zat pewarna yang terkandung dalam
makanan tersebut aman bagi tubuh kita. Nah, untuk
menghindari hal yang berbahaya bagi tubuh, yuk mari kita
buat pewarna alami, selain aman juga bermanfaat secara
farmakologis. Setiap tumbuhan memiliki pigmen yang
berbeda-beda, pigmen yang dapat digunakan sebagai
pewarna makanan adalah klorofil, kurkuminoi, karotenoid,
antosianin dan sebagainya. Beberapa tumbuhan yang
mengandung pigmen tersebut :
Daun Suji
Kandungan klorofil pada daun yang bernama Latin Pleomele
angustifolia N. E. Brown ini sekitar 2053,8 μg/g. Hal itu
secara kasat mata sudah Nampak jelas yaitu pada warna
hijaunya yang menyegarkan. Selain itu pemakaian daun ini
sebagai bahan pewarna makanan akan memberikan aroma
yang menyerupai aroma pandan, wangi dan sedap. Cara
pembuatan pewarna dari daun ini sangat mudah dan
sederhana. Pertama, ambillah daun suji pada bagian bawah
yaitu pada bagian yang umurnya lebih lama dan warnanya
hijau tua. Kemudian, potong daun yang panjang menjadi
bagian kecil-kecil. Lalu tumbuklah potongan daun tersebut
dan peraslah di atas saringan agar dihasilkan sari yang
bersih. Untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama
adalah maksimal 1 hari untuk menghindari tumbuhnya
jamur dan simpan pada tempat yang tidak terpancarkan
sinar matahari.
Buah Bit
Buah bit merupakan salah satu family dari Beta Vulgaris.
Buah yang dulunya hanya dimanfaatkan dari daun dan
tangkainya ini memiliki warna merah pekat, terlihat merona
pada bagian dalamnya. Pengolahan buah bit sebagai
pewarna alami dapat dilakukan dengan mengupas kulit buah
ini terlebih dahulu kemudian memotongnya seperti dadu
atau selayaknya mudah untuk dihaluskan. Setelh itu
masukkan potongan buah bit ke dalam blender dan
tambahkan sedikit air lalu haluskan. Setelah halus saringlah
hasil buah bit yang sudah dihaluskan, dan sari buah bit bisa
digunakan sebagai pewarna merah pada makanan. Jangan
menggunakan sari buah bit sebagai pewarna ketika
penyimpanannya sudah lama, karena hal tersebut
berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Bunga Telang
Bunga ini yang tumbuh merambat dan banyak dijumpai di
daerah tropis. Bunga ini mengandung pigmen antonsianin,
dibuktikan oleh warnanya yang ungu kebiruan pada
kelopaknya. Dari kelopaknya inilah bunga ini dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna makanan yang alami dan
bebas dari gangguan toksik dan karsiogenik. Proses
pembuatannya tidak rumit, untuk mengabsorb warnanya
cukup rendam bunga ini dengan air mendidih, lalu diamkan
beberapa menit sembari melihat perubahan warnanya,
apabila perubahan warna sudah cukup tepat sesuai dengan
yang diinginkan maka angkatlah bunga-bunga yang telah
direndam tersebut dan air siap digunakan sebagai pewarna
makanan yang akan dibuat.
Merang
Merang tidak hanya dapat digunakan sebagai penghitam
rambut saja, merang dapat juga digunakan sebagai pewarna
hitam pada makanan. Untuk mencari amannya, bagian yang
dapat digunakan sebagai pewarnanya adalah abu hasil
pembakarannya. Abu pembakaran merang direndam
dengan air. Air hasil perendaman ini sudah dapat digunakan
sebagai pewarna makanan. Tetapi tidak dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lama, jadi pembuatan warna
makanan dengan bahan baku abu merang sebaiknya
dilakukan dalam sekali pemakaian saja.
Kunyit
Tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan baku
pembuatan jamu ini memiliki kandungan kurkuminoid yang
kuat. Hal ini membuat kunyit mampu menberikan warna
kuning dan oranye yang cerah. Berdasarkan namanya
Curcuma Domestica kunyit tergolong dalam tanaman yang
tidak berbahaya tetapi memiliki khasiat yang tinggi, karena
kandungan utama di dalam rimpangnya terdiri dari minyak
atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, dan
bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium,
fosfor dan besi. Jadi kunyit baik digunakan sebagai obat
herbal maupun zat pewarna. Dalam penggunaannya sebagai
bahan pewarna ialah lakukan pengupasan atau pencucian
saja pada rimpang kunyit, kemudian parut dan peraslah di
atas saringan agar hasilnya bersih dari ampas sisa
pemarutan. Hasil penyaringan siap dipakai sebagai pewarna
kuning atau oranye adalah berdasarkan kematangan warna
kunyit tersebut.


1 komentar: