Rabu, 04 Juli 2012

Bukti isu kiamat terbaru

Antox Rocked Trusher Part II
"Hari Akhir" Kalender Maya Bukan Ramalan
Tangga yang dipahat itu merekam sejarah La Corona
selama 200 tahun.
Like
Temuan baru prasasti Maya berisi tanggal
Karlina Octaviany | Senin, 2 Juli 2012, 16:58 WIB
VIVAnews - Arkeolog menafsirkan temuan kedua yang
mengonfirmasi "hari akhir" jatuh pada 21 Desember 2012.
Temuan ini terpampang pada prasasti situs La Corona,
Guatemala.
"Teks ini lebih membicarakan sejarah politik kuno dibanding
ramalan," ujar Direktur Ekskavasi La Corona, Marcello A.
Canuto.
Sejak 2008, Canuto dan Tomás Barrientos dari Universidad
del Valle de Guatemala mengarahkan ekskavasi di situs La
Corona. Tempat ini sempat dijarah pencuri barang antik.
"Tahun lalu, kami menyadari para penjarah pada bangunan
tertentu meninggalkan batu pahatan. Batu berukir ini terlalu
terkikis sehingga sulit dijual di pasar barang antik," ujar
Barrientos.
"Kami mengetahui mereka menemukan sesuatu yang
penting. Tapi, kami juga berpikir mereka telah melewatkan
sesuatu," imbuhnya seperti dilansir dari Daily Mail.
Canuto dan Barrientos menemukan teks terpanjang yang
pernah ditemukan di Guatemala. Menurut Direktur Pusat
Mesoamerica Universitas Texas, Amerika Serikat, David
Stuart, tangga yang dipahat itu merekam sejarah La Corona
selama 200 tahun. Stuart ikut menjadi anggota ekspedisi
pertama penjelajahan situs itu pada 1997.
Sebagian besar prasasti ini dipahat di batu. Ketika
menafsirkan temuan baru ini pada Mei 2012, Stuart
mengenali referensi 2012 pada bongkahan tangga. Ada 56
hieroglif terukir halus pada batuan ini.
Prasasti ini merayakan kunjungan kerajaan penguasa
terbesar bangsa Maya, Yuknoom Yich'aak K'ahk'dari
Calakmul ke La Corona pada 696 Masehi. Kunjungan resmi
ini terjadi beberapa bulan setelah dia berhasil menaklukkan
musuh bebuyutannya Tikal pada 695 Masehi.
Para cendikiawan berpikir dia telah terbunuh dalam
pertempuran ini. Penguasa ini mengunjungi sekutu dan
memenangkan ketakutan mereka setelah sempat kalah.
Referensi 2012 menandai rezim kekacauan raja ini. Bukan
ramalan kiamat. Prestasinya menjadi kerangka kosmologis
yang lebih besar.
"Pada saat krisis, bangsa Maya kuno menggunakan kalender
mereka untuk mempromosikan kesinambungan dan
stabilitas politik dibanding prediksi kiamat," ujar Canuto.
Isu kiamat 2012 telah dijadikan pembahasan dalam
beberapa buku sejak 1970-an. Timbul prediksi nasib bumi
berada di tangan planet misterius temuan bangsa Sumeria,
Nibiru atau lubang hitam. Legenda Nibiru dikaitkan dengan
penemuan kalender Maya yang berakhir pada 2012.
Hubungan Nibiru dan kalender Maya ini yang menimbulkan
spekulasi kiamat terjadi pada tahun ini.
Unggah Seluler · Senin pukul 21:52


Tidak ada komentar:

Posting Komentar