Senin, 23 April 2012

KERETA API

Kereta api
Untuk perusahaan perkeretaapian di Indonesia bernama PT Kereta Api (Persero), lihat Kereta
Api (perusahaan) .
Kereta api adalah sarana transportasi berupa
kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri
maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang
akan ataupun sedang bergerak di rel . Kereta api
merupakan alat transportasi massal yang umumnya
terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak
yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau
gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran
relatif luas sehingga mampu memuat penumpang
maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya
sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara
berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik
di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.
Sejarah
Sejarah perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali dengan
penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta (rangkaian),
kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur
tertentu yang terbuat dari besi (rel) dan dinamakan sepur. Ini digunakan khususnya di daerah
pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.
Setelah James Watt menemukan mesin uap, Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga
berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian Richard
Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya
pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif
yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur Liverpool- Manchester. Waktu
itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan demi penyempurnaan
dilakukan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu
menarik kereta lebih banyak.
Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang diikuti
penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik yang
merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api
bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta
api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu
dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo -Osaka yang
akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. Kemudian Perancis
mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV .
Jenis-jenis kereta api
Dari segi propulsi (tenaga penggerak)
1. Kereta api uap
2. Kereta api diesel
3. Kereta rel listrik
Dari segi rel
Kereta api rel konvensional
Kereta api rel konvensional adalah kereta api
yang umum dijumpai. Menggunakan rel yang
terdiri dari dua batang besi yang diletakan di
bantalan. Di daerah tertentu yang memliki
tingkat ketinggian curam, digunakan rel
bergerigi yang diletakkan di tengah tengah rel
tersebut serta menggunakan lokomotif
khusus yang memiliki roda gigi, dan hanya ada
di pulau Pulau Sumatera
Kereta api monorel
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kereta api monorel
Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur
kereta yang biasa dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang besi. Letak kereta api
didesain menggantung pada rel atau di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat
transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan
layang.
Dari segi di atas/di bawah permukaan tanah
Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu
perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di
Jepang. Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena
masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL selalu penuh.
Kereta api permukaan (surface)
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah
kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah
dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di
Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia II.
Kereta api layang (elevated)
Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari
persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan
sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api
permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana $ 30 juta. Di
Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota lewat stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini,
Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas timur
(Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang), juga akan dilayangkan
namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya lintas tengah saja yang diselesaikan sementara
ini. Rencananya dari Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang monorel buatan Malaysia.
Kereta api bawah tanah (subway)
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway).
Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai
jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York ,
Tokyo , Paris , Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah
pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di
bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta
permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan
membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang
pembangunan lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun
subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek MassTransit Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar