Selasa, 03 Juli 2012

TAHUN KABISAT

Antox Rocked Trusher Part II
VIVAnews - Badai listrik di Washington DC, Amerika Serikat,
sempat mematikan jaringan internet di AS, Jumat malam
lalu. Badai tersebut mematikan sebagian server Amazon,
yang menjadi pusat bagi situs dan layanan seperti Instagram
dan Netflix.
Namun, kemarin malam, internet mati lagi di AS. Kali ini
mematikan sejumlah situs seperti Yelp, Reddit, dan bahkan
jaringan Gawker. Kekacauan ini bukan karena badai atau
problem elemen dari situs tersebut, penyebabnya adalah
karena adanya detik kabisat atau leap second.
Apa itu detik kabisat? Menurut laman Gizmodo, singkatnya
adalah ketika waktu menunjukkan 12.00 Greenwich Mean
Time atau Coordinated Universal Time, semua jam atom
(jam yang digunakan frekuensi transisi elektronik) di seluruh
dunia menyisipkan detik kebisat. Bahasa sederhananya
adalah, melakukan jeda (pause) selama satu detik.
Ini merupakan penyesuaian waktu satu detik yang
diterapkan ke koordinasi waktu secara universal. Fungsinya
untuk menjaga waktu tetap melekat dengan rotasi bumi dan
perputaran bumi mengelilingi matahari.
Detik kabisat diukur dengan jam atom, ditambahkan atau
dihilangkan dari sistem ketepatan waktu resmi setiap
tahunnya, untuk mengimbangi perubahan rotasi bumi.
Terakhir, detik kabisat berlangsung pada 30 Juni 2012, pada
23:59:60 GMT/UTC. Fenomena ini telah terjadi sebanyak 24
kali sejak 1972. Penyesuaian waktu ini berdampak terhadap
banyak teknologi, mulai dari server dan jaringan, hingga
laptop dan smartphone yang harus sinkronisasikan jam
mereka dengan jam atom.
Masalahnya, jam atom tersebut tidak tahu bagaimana
menangani sesuatu saat detik kabisat berjalan bersama.
Karena jam atom melihat detik yang berlangsung dua kali
secara berturut-turut.
Dampak detik kabisat tersebut sangat buruk bagi situs-situs.
Situs internet mati berjam-jam, karena administrator bekerja
untuk membersihkan kekacauan yang muncul oleh waktu
yang menyimpang.
Tapi tidak semua situs terpengaruh. Google merupakan
salah satu situs yang telah mempersiapkan momentum
penyesuaian waktu ini dengan baik. Seperti yang
diperlihatkan Wired, Google mengantisipasi kejadian ini,
dengan menguraikan strateginya beberapa bulan lalu untuk
menangani ancaman
detik kabisat dengan Leap Smears.
Solusi Leap Smears yang ditawarkan oleh Google dilakukan
dengan memodifikasi server NTP internal untuk secara
bertahap menambahkan beberapa milidetik dalam setiap
update, yang dilakukan sebelum detik kabisat benar-benar
terjadi.
"Ini berarti bahwa ketika momentum ini menambah ektra
waktu pada tengah malam, jam kami sudah
memperhitungkan hal ini, dengan mencondongkan waktu
yang lebih sepanjang hari," ujar Google.
Semua server Google kemudian mampu melanjutkan seperti
biasa dengan tahun baru. Sehingga server 'tidak sadar'
bahwa penyesuaian waktu baru saja terjadi. Google
berencana untuk menggunakan teknik "leap smear" ini lagi
di masa depan, ketika detik kabisat baru diumumkan oleh
IERS (International Earth Rotation System).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar